Hai, Sobat Pemuda! Kalian pernah apa engga sih ngerasain capek, susah tidur, malas untuk makan, dan ngerasa kalau
hubungan sosial kalian terganggu? Hal-hal itu bisa saja merupakan tanda-tanda burnout ada pada kalian. Lalu, apa itu
burnout? Burnout atau yang biasa disebut dengan kelelahan mental dan fisik ini ditemukan oleh seorang psikolog klinis
asal New York, Herbert Freudenberger. Menurut Herbert, burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental dan emosional yang
muncul sebagai konsekuensi dan ketidaksesuaian antara kondisi individu dengan pekerjaannya atau lingkungan dan desain
pekerjaannya (Gunarsa, 2004).
Davis dan Newstrom (1985) menjelaskan bahwa pemadaman (burnout) adalah situasi dimana karyawan menderita kelelahan
kronis, kebosanan, depresi, dan menarik diri dari pekerjaan. Menurut World Health Organization (WHO), fenomena burnout
merupakan sindrom akibat stres kronis yang belum berhasil dikelola oleh setiap individu. Dari pernyataan para ahli
diatas dapat disimpulkan bahwa burnout adalah sindrom akibat kelelahan fisik, mental, dan emosional yang muncul akibat
ketidaksesuaian kondisi individu dengan lingkungan pekerjaannya sehingga menyebabkan individu menarik diri dari
pekerjaannya.
Setelah mengetahui pengertian burnout, sekarang Sobat Pemuda mengerti kan. Namun, perlu Sobat Pemuda ketahui bahwa
remaja merupakan usia yang rentan mengalami burnout. Kok bisa, ya? Ini karena tingginya tuntutan yang diberikan pada
remaja, baik yang bersifat permanen maupun sementara. Tuntutan untuk selalu berprestasi, menjadi yang terbaik, dan
banyaknya beban tugas membuat remaja menjadi stress. Stress memang bisa dijadikan penghubung untuk mencapai tujuan
remaja, namun jika berkepanjangan dapat menyebabkan burnout.
Kondisi burnout tidak dapat dianggap sebagai masalah yang sepele, jika dibiarkan terus menerus dapat menurunkan minat
dan motivasi remaja, mengalami gangguan psikosomatis, hingga depresi. Hal ini akan berpengaruh pada kehidupan remaja
loh, Sobat Pemuda. Tiap remaja memiliki ciri-ciri yang bervariasi ketika mengalami burnout. Lalu apa saja sih gejalanya?
Remaja yang mengalami burnout seringkali merasakan bahwa dirinya kurang, merasa bahwa semua yang ia lakukan harus
sempurna. Sehingga menuntutnya untuk menjadi individu yang worka holic atau gila akan kerja. Hal ini bisa menyebabkan
kurangnya jam tidur, karena ia rela mengorbankan waktu tidurnya untuk mengerjakan pekerjaan yang ingin dicapai. Ketika
mimpinya tidak tercapai biasanya remaja cenderung menyakiti dirinya sendiri. Worka holic memang baik, tapi jika
dilakukan tidak sesuai porsinya, hal ini justru dapat menurunkan prestasi akademik seorang remaja loh, Sobat Pemuda.
Disamping itu, mudah terpicunya emosi juga menjadi salah satu tanda remaja mengalami burnout. Remaja akan mudah marah
meskipun hal yang sepele. Selain mental, burnout juga menyebabkan perubahan fisik. Remaja yang mengalami burnout kerap
sekali mengalami penurunan atau kenaikan berat badan. Jika kamu mengalami perubahan berat badan drastis tanpa adanya
pola makan, Sobat Pemuda perlu waspada, ya! Burnout bukan masalah yang sepele, karena jika dibiarkan bisa mempengaruhi
produktivitas serta kinerja Sobat Pemuda kedepannya.
Batasi pekerjaan yang kamu lakukan, Ciptakan ruang dan waktu untuk kamu istirahat. Keluarlah dengan teman-teman
terdekatmu. Sebarkan hal positif dengan mereka, entah menceritakan cerita satu sama lain, ataupun pergi ke tempat
favorit kalian.
Bekerjalah sesuai kontrak awal kamu bekerja. Terkadang pekerjaan yang berlebihan dan tidak sesuai dengan kontrak awal
membuatmu dirimu memaksakan untuk terus bekerja. Cobalah untuk berani membagikan tugasmu. Tetapkan ekspetasi yang sesuai
dengan kemampuanmu. Karena pada dasarnya ada hal yang dapat kita kendalikan dan ada hal yang tidak dapat kita
kendalikan.
Jika cara-cara tersebut sudah dilakukan tetapi belum ada perubahan, segera lakukan konsultasi ke psikolog remaja atau
tenaga medis lainnya. Mari kita kerja secukupnya, untuk orang terdekatmu, dan juga dirimu sendiri. Kerja keras adalah
sesuatu yang positif, tapi Sobat Pemuda harus ingat batasannya, ya!